Kamis, 03 Oktober 2019

Our story ❤️

“Loh sama ini?”
“Sejak kapan pacaran? Kok udah nikah aja?”
“Naila serius mau nikah?”
“Nai, kok kesusu nikah?”
“Kenapa memutuskan menikah?”

Kira-kira beberapa pertanyaan itu yang sering banget saya terima 3 minggu terakhir. MENIKAH, iya menikah, hal yang dari dulu nggak pernah saya pikirkan dan saya harapkan. Teman-teman yang sering ngobrol sama saya pasti tau kalau saya emang belum ingin menikah. Tapi ternyata, sekuat apapun menolak, rencana Tuhan memang sulit ditebak. Aneh dan aneh, iya aneh.

Idham Abdul Ghoni, itu nama suami saya. Dulu, kami sempat dekat pada tahun 2013, dan mungkin kami sama-sama ada rasa walaupun tidak pernah saling mengungkapkan hehe. Bertahun-tahun kami memendam perasaan itu, kami sama-sama sadar bahwa kami tidak akan berjodoh. Dia, sebagai santri bapak, tentu merasa minder.

Eh sebentar, kok terlalu formal ya?
Sepertinya saya harus bercerita dengan bahasa saya sendiri agar asyik dibaca.

Oke, jadi begini ceritanya. Dulu, aku dan mas Idham pernah deket dan mungkin kami saling suka. Tapi karena mas Idham sadar diri, bahwa dia adalah santri bapak dan aku adalah anaknya bapak, dia memutuskan untuk mundur dan menjauh. Waktu itu, pertengahan 2013, kami dekat. Lalu tibatiba kami jauh. Mas Idham nglakuin segala cara biar aku benci sama dia dan nggak suka sama dia lagi. DAN ITU BERHASIL. Namanya anak SMA, kalo ngeliat cowok yang disukainya selingkuh, ya pasti sebel juga, dan itu yang terjadi sama aku hehe.

Aku jadi benci sama mas Idham waktu itu. Sampai akhirnya, Juli 2019, kami bertemu kembali. Tanggal 7 Juli 2019, pengurus Fadlun Minalloh mengadakan study banding di Jepara. Dan sejak saat itu, aku mulai dekat sama mas Idham. Awalnya kami hanya chatingan biasa lewat whatsapp. Tapi makin kesini, aku ngrasa kalo aku suka mas Idham. Selang beberapa hari, aku bilang sama mas Idham kalau aku suka sama dia. IYA, AKU YANG BILANG. Aku bukan orang yang bisa nyimpen rahasia lama-lama, akhirnya semua itu terungkap begiti aja. Mas Idham pun mungkin kaget dan menolak perasaanku. Tapi selang satu hari, dia nggak bisa bohong dong hehe dan dia juga ngungkapin perasaannya ke aku. KITA SAMA-SAMA SUKA. Tanggal 13 Juli, kami memutuskan untuk saling memiliki.

Waktu berjalan dari hari ke hari, minggu ke minggu dan akhirnya sampailah di bulan September. Di bulan ini, aku udah nyerah buat punya hubungan sama seseorang, termasuk mas Idham. Nggak munafik, ngejaga hati seseorang itu rasanya nggak enak banget.

Bingung nih mau cerita apaaaaa..

Karena kami sama-sama suka dan ingin bersama, akhirnya kami memutuskan untuk menikah saja. Bulan Maret kami pilih buat menikah. Oke, kami mulai ngobrol secara serius. Eh tapiiiii ternyata Maret itu lama banget. Akhirnya aku mau nikahnya dicepetin karena takut hatinya dibolak balik sama Allah. Dengan perasaan yang campur aduk, akhirnya mas Idham memberanikan diri sowan ke bapak dan nembung kalo suka sama aku. Bapak pun merestui hubungan kami dan minta orangtua mas Idham buat dateng ke rumah.

Tapi....

Belum sempat orangtua mas Idham ke rumah, kami keburu mendaftarkan tanggal pernikahan ke KUA hahaha. Serius! Nggak ada lamar melamar. Semuanya kami berdua yang menentukan. Kebetulan orangtua kami sama-sama santuyyy dan selowww. Karena yang menjalani kehidupan anaknya, jadi ya biar anaknya yang menentukan. Tugas orangtua yang mengawasi dan membiayai hehe.

Segitu dulu cerita kenapa bisa dekat lalu menikah. Oya, poin pentingnya malah belum sempet ketulis. Jadi gini..

Kenapa memutuskan menikah? Karena ingin dan mumpung. Ingin menyempurnakan agama ihiyyyyy dan ingin bersama dia hahaha, mumpung sama-sama mau juga. Aku sama mas Idham belum kelar kuliahnya, kita juga nggak kerja, semua biaya pernikahan ditanggung orangtua. Kenapa nekat? Ya karena kami berdua udah mantap. Toh mau sekarang apa besok, kami sama-sama ingin menikah. Siap nggak? JELAS NGGAK SIAP DONG. Tapi kami berdua akan berusaha untuk jadi lebih baik dalam membangun rumah tangga. Kami percaya bahwa segala sesuatu sudah diatur sama Allah. Kami berdua tinggal menjalani dan berusah semaksimal mungkin.

Yaaaa begitulah kisah kami
Semoga rasa penasaran teman-teman sudah hilang yaa setelah membaca cerita random ini ðŸ’•

Oya, ini secuil kenangan kami berdua selama juli hingga oktober ini. Selamat menjalani takdir Tuhan!





Rabu, 31 Januari 2018

Resolusiku dan Si Manis Andalanku

Hellooo Naila is back!! setelah sekian lamanya nggak ngeblog, karena asik sama channel Youtube hehehe, blog pun jadi nggak keurus. Kali ini, aku bakal cerita tentang mimpi-mimpi manisku di tahun 2018 ini #mysweet2018.

Nggak kerasa ya udah masuk tahun 2018 aja. Padahal kayaknya baru kemarin masuk kuliah dan resmi jadi mahasiswa, yaps tepatnya tahun 2015. Dan ternyata waktu emang cepet banget berlalu. Ngomongin soal tahun baru, berarti ngomongin tentang harapan dan lembaran baru. Setiap tahun baru, aku selalu menyusun ulang resolusiku yang belum tercapai di tahun sebelumnya, dan tentunya ditambah resolusi-resolusi baru yang pengen aku capai di tahun 2018 ini.

Saking banyaknya harapan dan impianku di tahun ini, aku sampai bingung mau mulai cerita dari mana hehe. Well, foto di atas adalah gambaran dari harapanku di tahun 2018. Sebagai mahasiswa semi pedagang lainnya, tentu harapanku nggak jauh-jauh dari dunia perkuliahan dan perdagangan. Disini aku bakal menguraikan seluruh harapanku untuk tahun ini.
  1. Yang pertama dan paling utama, tentunya aku pengen kuliahku lancar dan Ipku selalu naik. Hal itu aku gambarin di pojok bawah hehe.
  2. KKN. Yaps tahun ini adalah tahun KKN. Aku berharap kkn ku dapat berjalan lancar dan sesuai dengan ekspektasiku wkwkw. Maklum anak muda kan emang kebanyakan ekspektasi.
  3. Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, aku pengen lebih cihuuuy dalam bidang edit-mengedit (bukan edit hati cowok yaa tapi wkwkwk) tapi edit foto dan video.
  4. Pengen lebih percaya diri dengan diriku sendiri. Lulusan ilmu komunikasi kan nggak jauh-jauh dari bidang public speaking, aku pengen terus mengasah mulutku dan mentalku biar selalu confident di depan banyak orang.
  5. Karena aku orangnya susah banget buat bangun pagi dan gampang menyepelekan waktu, aku pengen belajar cara buat ngehargain waktu. Sadar karena hidup itu nggak lama, jadi harus cepet-cepet tobat dan menjalani hidup yang lebih baik hehehe.
  6. Orderan ramai. Namanya pemilik online shop, pasti pengen selalu banjir orderan kan ya? Jadi wajar banget kalau ini jadi salah satu harapanku di tahun 2018 ini.
  7. Kalau orderanku lancar dan duitku banyak, aku pengen banget bisa travelling keliling Indonesia setiap sebulan sekali. Dan aku pengen mengabadikan setiap momen yang aku lewatin dan aku lihat selama travelling dengan kameraku.
  8. the last, harapan semua orang, dan tentunya harapan dari orangtuaku dan orangtua lain di dunia ini, pasti mereka pengen anaknya jadi anak yang lebih baik dan selalu ceria setiap saat. akupun sebagai anak menyadari hal tersebut. Jadi, aku berharap tahun ini aku menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Aku ingin selalu ceria seperti matahari.

    Untuk mencapai harapan tersebut, aku membutuhkan banyak hal. Dari mulai alat yang memadahi, fasilitas yang menunjang, uang yang cukup, hingga badan yang sehat agar bisa terus menjalani hidup. Ibuku, sebagai orang yang amat sangat menyayangiku, beliau memberiku Obida (Obat Batuk Ibu dan Anak). Meskipun umurku sudah menginjak kepala dua, ibu tetap memberiku Obida. Karena Obida ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan juga orang dewasa dengan takaran yang berbeda tentunya.







OBIDA adalah obat batuk yang dibuat dari rempah-rempah tradisional, yang tentunya tidak mengandung bahan kimia dan aman untuk dikonsumsi. Salah satu komposisinya adalah madu, jadi wajar kalau Obida ini cenderung obat yang ramah bagi lidah karena rasanya yang manis, semanis aku hehe (duh kok pede banget ya?? Nggak papa deh hehe). Obida sendiri hanya diproduksi oleh Nin Jiom Medicine Manufactory Limited, Hongkong, yang dimport ke indonesia oleh PT Sindie Budi Sentosa.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Obida sangat membantuku selama ini. Tahun lalu, tepatnya tahun 2017, di saat aku sedang persiapan untuk presentasi tugas ataupun saat menjadi MC di sebuah acara dan tiba-tiba tenggorokanku sakit beberapa hari sebelum hari H, Obida mampu membuat segalanya menjadi lebih baik. Sehingga akupun bisa melakukan presentasi dengan baik dan lancar.

     KENAPA MEMILIH OBIDA?

      
      Kalau ditanya kenapa memilih Obida, ada beberapa jawaban versiku, dan tentunya ini sesuai dengan pengalaman yang aku alami.


  • Obida benar-benar ampuh dalam menangani masalah tenggorokan, khususnya batuk.
  • Harganya sangat terjangkau. Untuk Obida 75ml dibanderol dengan harga 21.000 – 25.000
  • Rasa Obida seperti syrup, bahkan jauh dari rasa obat yang pahit. Aku pribadi, merasa ketagihan minum Obida karena rasanya manis. Bahkan saat tidak sakit, aku tetap ingin meminumnya hehe. Aneh. Tapi memang obat ini sangat manis.
  • Kemasannya kecil, jadi bisa aku bawa kemanapun, bahkan saat kuliah.
  • Menyimpan banyak manfaat. Selain untuk meredakan batuk dan sakit di tenggorokan, Obida juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
  • Terjamin. Yaps produk ini terjamin karena telah terdaftar dalam POM.

      Tentunya masih banyak alasan kenapa memilih Obida. Dan hal di atas adalah alasan-alasan pribadiku. Harapanku, Obida dapat menjadi saksiku dalam meraih mimpiku di tahun ini, dan tentunya Obida dapat menjadi andalanku setiap saat. Dan di tahun 2018 ini, aku dan ibuku mempercayakan masalah tenggorokanku pada Obida. Meskipun resolusiku di tahun 2018 belum tercapai dan masih 10%, tapi aku akan selalu berusaha untuk mencapainya ditemani Obida tentunya. Oya, di keluargaku sendiri, bukan hanya aku yang mengkonsumsi ObidaAdikku dan kakakku juga mengandalkan Obida untuk mengatasi masalah batuk dan masalah tenggorokan lainnya.
  
      Oya, Obida ini nggak cuman ada satu jenis ya, tapi ada bermacam-macam. Untuk temen-temen yang pengen tau lebih lanjut tentang Obida, temen-temen bisa langsung kepoin →→ http://www2.ninjiom.com/id/  karena disitu ada banyak banget produk bermanfaat lainnya.

      Obida, terimakasih selalu menemani dan selalu menjadi pemanis di hidupku. semoga tahun ini Obida tetap dan akan terus menjadi andalanku :))

Kamis, 27 Oktober 2016

DIY HALLOWEEN (BAHASA INDONESIA)

setelah sekian lama nggak ngeblog akhirnya ngeblog juga. dan kali ini aku bakal posting video DIY terbaruku. sebenernya aku udah bikin 2 video lainnya di channelku. mau tau? klik aja video di bawah dan jangan lupa buat subscribe dan like videoku yaa


Minggu, 13 Maret 2016

Vase Jar

Kali ini aku mau bikin something cute from mason jar. Yap, aku mau bikin Vase Jar. project yang satu ini bener-bener gampang banget buat dikerjain dan tentunya nggak ribet. Cukup luangin waktu selama kurang lebih lima menit aja untuk bikin vase jar yang dijamin bakal usefull banget buat kamu yang suka bikin DIY Project. I dont wanna talk too loooong jadi langsung bikin aja yaa. Sebelum kita bikin project ini, ada beberapa barang yang harus disiapin.


What we needs?
  • Gunting
  • Lem. 
  • Kalau biasanya aku pakai Lem G yang emang super duper lengket. Tapi kamu bisa pakai lem jenis apapun yang kamu suka kok. Tapi kialau mau pakai lem G harus hati-hati yaa. Soalnya kalau kena kulit fatal banget hehehe.
  • Mason Jar. Kamu bisa dapetin mason jar ini di toko alat dapur atau pecah belah. Kalau mau ngirit bisa banget kok pakai mason jar bekas selai atau sambel di rumah.
  • Pita. disini aku pakai baby blue ribbon. Nggak harus pita kok, bisa diganti kain atau yang lainnya.
  • Lace. Nah disini aku pakai lace yang ukurannya agak besar hehehe.

Nah itu tadi yang kita butuhkan. Dan setelah ini aku bakal ngasih tau step by step for making this cute Vase Jar. Bahan yang diperluin gampang kan buat nemuinnya? Nggak harus ngehabisin banyak uang lhoo buat beli bahan-bahan di atas. Kamu bisa manfaatin barang-barang bekas yang ada di rumah.


Pertama, Gunting pita dan lace sesuai ukuran mason jar


Tempelkan Pita di permukaan maon jar


 Terakhir, tempelkan Lace di atas pita :)



Nah itu tadi step by step buat bikin Vase Jar. dan hasilnya bisa kamu lihat gambar di atas. Lucu kan? Lucu dong pastinya hehehe. Kamu bisa banget lhoo naruh vase jar ini di ruang tamu atau mungkin di kamar sebagai pembangkit mood. Jangan lupa diisi bunga, bisa bunga asli ataupun palsu.; kalo yang awet sih yaa bunga palsu hehe. pokoknya kamu harus bikin karena DIY Project yang satu ini bener-bener gampang banget buat dikerjain di rumah. Kalau kamu udah berani nyoba, jangan lupa buat upload ke twitter atau instagram yaaa. dan jangan lupa mention me!!!

Thanks so much for reading, I love you :*
Find me on
https://twitter.com/nailars
https://www.instagram.com/nailasaniya/







Sabtu, 12 Maret 2016

Alhamdulillah...

Kadang miris liat orang kaya mengemis. I mean kaya disini itu masih punya fisik yang kuat buat nglakuin apa aja, masih punya rumah buat berlindung dari panas dan hujan, masih punya baju yang pantas buat main ngaji dan sekolah, masih bisa makan tiap hari dengan lauk yang enak. Bukan kaya punya pulau pribadi, jet pribadi ataupun saham dimana-mana. Bersyukurlah kalau kamu adalah bagian dari mereka yang kaya (seperti yang diatas). Karena kayak itu relatif, jadi kaya yang diomongin disini adalah kaya menurutku hehehehe.
Tapi ya itu miris. Entah kenapa banyaaak banget orang Indonesia yang sebenernya kaya tapi memiskinkan diri sendiri. Mereka apa nggak takut jika suatu saat Allah memiskinkan mereka? Kadang suka sebel banget liat orang yg mampu tapi minta sumbangan pas pembagian zakat. Atau liat ibu-ibu yang pakai gelang emas tapi ikut antri raskin. Kan miris banget. Kalau mampu kenapa harus kayak gitu? Ya maksudnya tu biar bantuannya emang bener-bener tersalurkan kepada yang butuh. Karena orang yang (maaf) beneran miskin di Indonesia ini banyak bangeeeet. Jangan nambahin angka kemiskinan negara ini dengan cara memiskinkan diri sendiri.
Aku punya temen yang juga menurutku memiskinkan dirinya sendiri. Jadi dulu sempet waktu awal masuk kampus aku ketemu sm anak jurusan lain yang kebetulan ikut bidikmisi. Nah kamu tau kan apa itu bidikmisi? Jadi bidikmisi itu adalah beasiswa buat mahasiswa yang tidak mampu atau miskin dan tentunya punya prestasi. Nah masalahnya temenku itu menyelewengkan hal ini. Jadi dia secara terang-terangan gitu cerita ke aku dan beberapa temen yang waktu itu duduk bareng di depan gedung tenis milik kampus, kalau dia ikut bidikmisi tapi aslinya dia dari keluarga yang mampu. Dia sambil ketawa-ketawa gitu cerita kalau data yang dia pakai buat daftar bidikmisi adalah data neneknya. Which is dia ngaku-ngaku rumah neneknya buat dapetin beasiswa tersebut. Siapapun yang ikut bidikmisi bakalan gratis dari bayar ukt dan dapet uang sangu. Dan dia ngaku miskin biar dapet itu semua. Padahal aslinya? Hmm miris pas denger. Otomatis kan dia udah pakai hak mereka yang pengen kuliah tapi nggak mampu bayar. Pasalanya di fakultasku pun ada orang yang nggak mampu tapi nggak dapet beasiswa dan terpaksa harus bayar tiap semesternya. Kalau itu bener-bener nggak mampu karena dia kuliah naik sepeda sedangkan jarak yang ditempuh lumayan jauh.
Nah itu salah satu contoh aja dari sekian banyak tipikal orang-orang bermental kere. Kalau memang mampu, kenapa harus nglakuin itu? Allah maha melihat dan maha mendengar. Jangan sampai hal kayak gitu nanti berimbas ke masa depan. Aku pun bukan dari keluarga yang berduit banyak. Aku juga pernah makan pakai garam, kecap ataupun krupuk sebagai lauk. Masa kecilku pun kemana-mana naik sepeda jengki bertiga sama bapak dan masku. Aku juga pernah ngrasain gimana rasanya di bawah. Dan sekarang, aku bisa makan nasi lauk telur atau ayam, bisa pulang pergi kuliah naik motor. Walaupun sehari cuma dikasih uang 10.000 dan nantinya bakal habis buat bensin doang, tapi tetap bersyukur.
Entah gimana mereka yang makan lauk enak dan naik motor kemanapun, baju bagus, uang jajan banyak dan apa-apa tercukupi masih sambat bingung karena nggak punya uang, bingung pengen makan di KFC tapi duit mepet, bingung mau beli baju celana tas merk terkenal tapi duit nggak cukup. Entah gimana hidup mereka kelak. Bapak selalu ngajarin buat liat yang di bawah buat bersyukur. Hidup harus selalu prihatin biar ke depannya enak. Nafsu nggak boleh diturutin.
Alhamdulillah aku nggak perlu jualan koran di pinggir jalan kayak anak kecil di perempatan tamsis, alhamdulillah nggak harus ngamen kayak yang di perempatan giwangan, alhamdulillah nggak harus ngaduk adonan di rumah orang, alhamdulillah. Jadi, kalau kamu yang jauh lebih beruntung dari mereka yang ada di bawah kamu, apa kamu masih belum bisa bersyukur?

Rabu, 27 Januari 2016

NEW BLOG

Well sebenernya dulu, dulu, dulu pokoknya dulu banget I have a blog. Namanya sama kayak blog yang sekarang. Tapi mungkin agak sedikit miring karena konten-konten di dalamnya yang terlalu ngawur hahaha lol. Dan karena isinya yang ngawur itulah agak sedikit malu pada diri sendiri. "kenapa aku terlalu kreatif sih?" I think. Secara isinya dari a-z menjijijkkan semua. but Im proud of myself. setidaknya di Internet waktuku nggak kebuang sia-sia dengan bermain game online. Im game addict you know. Mulai dari mana? Aku bingung. Im not good in writing something. But I'll try to do it. yippppeee maybe with this first post, I can begin all. ameeen