Kamis, 03 Oktober 2019
Our story ❤️
Rabu, 31 Januari 2018
Resolusiku dan Si Manis Andalanku
- Yang pertama dan paling utama, tentunya aku pengen kuliahku lancar dan Ipku selalu naik. Hal itu aku gambarin di pojok bawah hehe.
- KKN. Yaps tahun ini adalah tahun KKN. Aku berharap kkn ku dapat berjalan lancar dan sesuai dengan ekspektasiku wkwkw. Maklum anak muda kan emang kebanyakan ekspektasi.
- Sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi, aku pengen lebih cihuuuy dalam bidang edit-mengedit (bukan edit hati cowok yaa tapi wkwkwk) tapi edit foto dan video.
- Pengen lebih percaya diri dengan diriku sendiri. Lulusan ilmu komunikasi kan nggak jauh-jauh dari bidang public speaking, aku pengen terus mengasah mulutku dan mentalku biar selalu confident di depan banyak orang.
- Karena aku orangnya susah banget buat bangun pagi dan gampang menyepelekan waktu, aku pengen belajar cara buat ngehargain waktu. Sadar karena hidup itu nggak lama, jadi harus cepet-cepet tobat dan menjalani hidup yang lebih baik hehehe.
- Orderan ramai. Namanya pemilik online shop, pasti pengen selalu banjir orderan kan ya? Jadi wajar banget kalau ini jadi salah satu harapanku di tahun 2018 ini.
- Kalau orderanku lancar dan duitku banyak, aku pengen banget bisa travelling keliling Indonesia setiap sebulan sekali. Dan aku pengen mengabadikan setiap momen yang aku lewatin dan aku lihat selama travelling dengan kameraku.
- the last, harapan semua orang, dan tentunya harapan dari orangtuaku dan orangtua lain di dunia ini, pasti mereka pengen anaknya jadi anak yang lebih baik dan selalu ceria setiap saat. akupun sebagai anak menyadari hal tersebut. Jadi, aku berharap tahun ini aku menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Aku ingin selalu ceria seperti matahari.
Untuk mencapai harapan tersebut, aku membutuhkan banyak hal. Dari mulai alat yang memadahi, fasilitas yang menunjang, uang yang cukup, hingga badan yang sehat agar bisa terus menjalani hidup. Ibuku, sebagai orang yang amat sangat menyayangiku, beliau memberiku Obida (Obat Batuk Ibu dan Anak). Meskipun umurku sudah menginjak kepala dua, ibu tetap memberiku Obida. Karena Obida ini dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan juga orang dewasa dengan takaran yang berbeda tentunya.
KENAPA MEMILIH OBIDA?
Kalau ditanya kenapa memilih Obida, ada beberapa jawaban versiku, dan tentunya ini sesuai dengan pengalaman yang aku alami.
- Obida benar-benar ampuh dalam menangani masalah tenggorokan, khususnya batuk.
- Harganya sangat terjangkau. Untuk Obida 75ml dibanderol dengan harga 21.000 – 25.000
- Rasa Obida seperti syrup, bahkan jauh dari rasa obat yang pahit. Aku pribadi, merasa ketagihan minum Obida karena rasanya manis. Bahkan saat tidak sakit, aku tetap ingin meminumnya hehe. Aneh. Tapi memang obat ini sangat manis.
- Kemasannya kecil, jadi bisa aku bawa kemanapun, bahkan saat kuliah.
- Menyimpan banyak manfaat. Selain untuk meredakan batuk dan sakit di tenggorokan, Obida juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
- Terjamin. Yaps produk ini terjamin karena telah terdaftar dalam POM.
Senin, 21 November 2016
Kamis, 27 Oktober 2016
DIY HALLOWEEN (BAHASA INDONESIA)
Minggu, 13 Maret 2016
Vase Jar
- Gunting
- Lem.
- Kalau biasanya aku pakai Lem G yang emang super duper lengket. Tapi kamu bisa pakai lem jenis apapun yang kamu suka kok. Tapi kialau mau pakai lem G harus hati-hati yaa. Soalnya kalau kena kulit fatal banget hehehe.
- Mason Jar. Kamu bisa dapetin mason jar ini di toko alat dapur atau pecah belah. Kalau mau ngirit bisa banget kok pakai mason jar bekas selai atau sambel di rumah.
- Pita. disini aku pakai baby blue ribbon. Nggak harus pita kok, bisa diganti kain atau yang lainnya.
- Lace. Nah disini aku pakai lace yang ukurannya agak besar hehehe.
Nah itu tadi yang kita butuhkan. Dan setelah ini aku bakal ngasih tau step by step for making this cute Vase Jar. Bahan yang diperluin gampang kan buat nemuinnya? Nggak harus ngehabisin banyak uang lhoo buat beli bahan-bahan di atas. Kamu bisa manfaatin barang-barang bekas yang ada di rumah.
Sabtu, 12 Maret 2016
Alhamdulillah...
Kadang miris liat orang kaya mengemis. I mean kaya disini itu masih punya fisik yang kuat buat nglakuin apa aja, masih punya rumah buat berlindung dari panas dan hujan, masih punya baju yang pantas buat main ngaji dan sekolah, masih bisa makan tiap hari dengan lauk yang enak. Bukan kaya punya pulau pribadi, jet pribadi ataupun saham dimana-mana. Bersyukurlah kalau kamu adalah bagian dari mereka yang kaya (seperti yang diatas). Karena kayak itu relatif, jadi kaya yang diomongin disini adalah kaya menurutku hehehehe.
Tapi ya itu miris. Entah kenapa banyaaak banget orang Indonesia yang sebenernya kaya tapi memiskinkan diri sendiri. Mereka apa nggak takut jika suatu saat Allah memiskinkan mereka? Kadang suka sebel banget liat orang yg mampu tapi minta sumbangan pas pembagian zakat. Atau liat ibu-ibu yang pakai gelang emas tapi ikut antri raskin. Kan miris banget. Kalau mampu kenapa harus kayak gitu? Ya maksudnya tu biar bantuannya emang bener-bener tersalurkan kepada yang butuh. Karena orang yang (maaf) beneran miskin di Indonesia ini banyak bangeeeet. Jangan nambahin angka kemiskinan negara ini dengan cara memiskinkan diri sendiri.
Aku punya temen yang juga menurutku memiskinkan dirinya sendiri. Jadi dulu sempet waktu awal masuk kampus aku ketemu sm anak jurusan lain yang kebetulan ikut bidikmisi. Nah kamu tau kan apa itu bidikmisi? Jadi bidikmisi itu adalah beasiswa buat mahasiswa yang tidak mampu atau miskin dan tentunya punya prestasi. Nah masalahnya temenku itu menyelewengkan hal ini. Jadi dia secara terang-terangan gitu cerita ke aku dan beberapa temen yang waktu itu duduk bareng di depan gedung tenis milik kampus, kalau dia ikut bidikmisi tapi aslinya dia dari keluarga yang mampu. Dia sambil ketawa-ketawa gitu cerita kalau data yang dia pakai buat daftar bidikmisi adalah data neneknya. Which is dia ngaku-ngaku rumah neneknya buat dapetin beasiswa tersebut. Siapapun yang ikut bidikmisi bakalan gratis dari bayar ukt dan dapet uang sangu. Dan dia ngaku miskin biar dapet itu semua. Padahal aslinya? Hmm miris pas denger. Otomatis kan dia udah pakai hak mereka yang pengen kuliah tapi nggak mampu bayar. Pasalanya di fakultasku pun ada orang yang nggak mampu tapi nggak dapet beasiswa dan terpaksa harus bayar tiap semesternya. Kalau itu bener-bener nggak mampu karena dia kuliah naik sepeda sedangkan jarak yang ditempuh lumayan jauh.
Nah itu salah satu contoh aja dari sekian banyak tipikal orang-orang bermental kere. Kalau memang mampu, kenapa harus nglakuin itu? Allah maha melihat dan maha mendengar. Jangan sampai hal kayak gitu nanti berimbas ke masa depan. Aku pun bukan dari keluarga yang berduit banyak. Aku juga pernah makan pakai garam, kecap ataupun krupuk sebagai lauk. Masa kecilku pun kemana-mana naik sepeda jengki bertiga sama bapak dan masku. Aku juga pernah ngrasain gimana rasanya di bawah. Dan sekarang, aku bisa makan nasi lauk telur atau ayam, bisa pulang pergi kuliah naik motor. Walaupun sehari cuma dikasih uang 10.000 dan nantinya bakal habis buat bensin doang, tapi tetap bersyukur.
Entah gimana mereka yang makan lauk enak dan naik motor kemanapun, baju bagus, uang jajan banyak dan apa-apa tercukupi masih sambat bingung karena nggak punya uang, bingung pengen makan di KFC tapi duit mepet, bingung mau beli baju celana tas merk terkenal tapi duit nggak cukup. Entah gimana hidup mereka kelak. Bapak selalu ngajarin buat liat yang di bawah buat bersyukur. Hidup harus selalu prihatin biar ke depannya enak. Nafsu nggak boleh diturutin.
Alhamdulillah aku nggak perlu jualan koran di pinggir jalan kayak anak kecil di perempatan tamsis, alhamdulillah nggak harus ngamen kayak yang di perempatan giwangan, alhamdulillah nggak harus ngaduk adonan di rumah orang, alhamdulillah. Jadi, kalau kamu yang jauh lebih beruntung dari mereka yang ada di bawah kamu, apa kamu masih belum bisa bersyukur?



